NORMALISASI 1NF, 2NF, 3NF BESERTA STUDI KASUS

NORMALISASI 1NF, 2NF, 3NF BESERTA STUDI KASUS


Sistem Basis Data - Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible.

Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Normalisasi 1 NF:

Pada Bentuk ini suatu data masih berbentuk tidak normal. Oleh karena itu pada tahap ini di lakukan perubahan dari bentuk tabel tidak normal (unnormalized table) menjadi bentuk normal pertama (1NF).

Normalisasi 2NF:

Normalisasai 2NF merupakan tahap penyempurnaan tingkat awal setelah proses pertama terlampaui.
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value).


Baca Juga :

Normalisasi 3NF:

Normalisasi tahap ini merupakan tingkat penyempurnaan akhir dari suatu data. Ini tidak langsung menjadi tahap akhir dari sebuah penyempurnaan data apabila data tersebut masih ambigu serta diperlukan normalisasi tingkat lanjut. Namun, proses ini akan menjadi tahap penyempurnaan terakhir apabila sebuah data sudah tidak ada redudansi maupun ambiguitas.


Studi Kasus Normalisasi :

1NF :

Pada tahap ini sebuah data masih amburadul atau masih bersifat ambigu karena setiap data di bentuk dalam flat file dan Tidak ada set atribut yang berulang –ulang.



2NF:

Setelah itu kita harus mengelompokan field non kunci dengan Primary key berdasarkan ketergantungan Fungsional sehingga sebagai berikut :







3NF :

Setelah membuat bentuk 1NF dan 2NF Selanjutnya adalah membentuk Normal ke Tiga (3NF) yakni dengan menghilangkan field yang bergantung Transitif dan membentuk relasi dengan dengan menentukan Foreign Key yaitu Kode_Kamar dan ID_Penghuni dan menambahkan Foreign Key(**) tersebut dalam Tabel Registrasi, sehingga menjadi seperti berikut:







Demikian Artikel Normalisasi dari saya. Terima kasih.

Tingkatan Arsitektur Basis data ANSI-SPARC

Sistem Basis Data - Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.  3 tingkatan arsitektur basis data : 



  1. Tingkat Eksternal (External Level).  Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja.  
  2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level). Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya.  Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah :  - semua entitas beserta atribut dan hubungannya  - batasan data  - informasi semantik tentang data  - keamanan dan integritas informasi   Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte.   
  3. Tingkat Internal (Internal Level).  Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan / physical storage. Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini : - alokasi ruang penyimpanan data dan indeks - deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen  - penempatan record  - pemampatan data dan teknik encryption 

Pengertian Basis Data

BASIS DATA


Sistem Basis Data - Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan pada perluasan arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC. Oleh karena itu, materi ini akan membahas tingkatan arsitektur basis data, karakteristik fungsional DBMS, bahasa yang digunakan di dalam DBMS serta model-model data. Materi-materi tersebut mengetengahkan latar belakang informasi yang penting pada DBMS

Tujuan Basis Data :
Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Oleh karena itu, titik awal untuk perancangan sebuah basis data haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam basis data.  

Lebih jauh lagi, jika sebuah basis data merupakan suatu sumber yang bisa digunakan bersama maka setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda- beda terhadap data di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur komersial basis data yang banyak digunakan telah tersedia saat ini dan telah mengalami perluasan yaitu arsitektur ANSI-SPARC.  

Materi ini menyediakan latar belakan informasi yang penting pada basis data, diantaranya tiga tingkatan arsitektur ANSI-SPARC, pengenalan model data, fungsi yang disediakan oleh DBMS multi user

Baca juga : Tingkatan Arsitektur Basis data ANSI-SPARC